1. Plutella ,xylostella L.
Serangga hama ini dikenal dengan ulat daun kubis atau diamond
back moth, termasuk ordo Lepidoptera, famili
Plutellidae dan mernpunyai daerah penyebaran di
Indonesia.
Ngengat P. xylostella kecil berwarna coklat
kelabu, pada sayap depan terdapat tanda ”tiga berlian”. Ngengat
aktif pada senja dan malam hari dengan meletakkan
telur tersebar pada daun. Stadium telur 3-5 hari. Larva instar
pertama berukuran 1,2 mm berwarna hijau cerah dengan
kepala tampak hitam. Stadium larva 7-11 hari. Pupanya tertutup
oleh kokon, berwarna kuning pucat. Daur hidupnya
berkisar 21 hari.
Daun yang terserang P. xylostella berlubang-lubang
kecil dan bila serangan berat, tinggal tulang daun.
Serangan berat terjadi pada musim kemarau, saat
tanaman berumur 5-8 minggu. Tanaman inang P. xylostella adalah
petsai, brokoli, dan kubis-kubisan lainnya.
Pengendalian dapat dilakukan dengan :
- P. xylostella dapat
dilakukan dengan mencari waktu tanam yang baik (sesuai dengan kondisi setempat)
tumpangsari kubis dengan tomat
- Konservasi musuh alami seperti
penggunaan parasitoid larva Diadegma semiclausum Hellen dan
Apanteles plutellae Kurdj.
- Penggunaan insektisida bila
diternukan 5 ekor larva setiap 10 tanaman.
2. Crocidololia binotalis Zell.
Serangga hama ini dikenal dengan ulat krop kubis atau large
cabbage heart caterpillar, termasuk ordo
Lepidoptera, farnili Pyralidae dan mempunyai daerah
penyebaran di Indonesia.
Ngengat C. binotalis berwarna kelabu kecoklatan
dengan rentangan sayap 20 mm dan panjang 13 mm.
Telur diletakkan secara berkelompok pada daun dengan
stadium 4 hari. Larvanya berwarna coklat sampai hijau
tua. Stadium larva 14 hari. Pupanya berada dalam
tanah. Daur hidup 24-32 hari.
Larva C. binotalis merusak kubis yang sedang
membentuk krop, sehingga daun kubis berlubang-lubang.
Kerusakan ringan berakibat menurunnya kualitas kubis
sedang kerusakan berat menyebabkan tanaman kubis
tidak dapat dipanen. Tanaman inang C. binotalis adalah
petsai dan kubis-kubisan.
Pengendalian C. binotalis dapat dilakukan
dengan
- Tumpangsari kubis dengan tomat
- Konservasi musuh alami penggunaan parasitoid Sturmia
incospicuoides Bar., Atrometus sp., Mesochorus so., dan.
Chelonus tabonus Sonar
- Penggunaan insektisida sintetik apabila ditemukan 3
ekor larva setiap 10 tanaman.
3. Hellula undalis (F.)
Serangga hama ini dikenal dengan ulat krop bergaris
atau striped cabbage heart caterpillar, termasuk ordo
Lepidoptera, famili Pyralidae dan mempunyai daerah
penyebaran di Indonesia.
Ngengat H undalis berwarna kelabu dan pada
sayap depan terdapat garis-garis pucat serta titik-titik.
Larvanya berwarna kuning kecoklatan dengan kepala
hitam dan pada badannya terdapat enam garis yang
memanjang berwarna coklat. Pupanya di tanah terbungkus
kokon, tertutup oleh partikel tanah. Daur hidupnya 23-25
hari
Serangan larva muda seperti serangan yang disebabkan
oleh Plutela sp. dan gejala serangan larva tua seperti
gejala serangan Crocidolomia sp. Tanaman inang H.undalis
adalah Petsai, sawi, lobak, dan, kubis tunas.
Pengendalian H. undalis dapat diakukan dengan
- Pemusnahan tanaman yang terserang
- Penyemprotan insektisida sistemik pada saat tanaman
muda dan ditemukan gejala serangan.
4. Phyllotreta vittata F.
Serangga hama ini dikenal dengan kumbang anjing atau leaf
beetle, termasuk ordo Coleoptera, famili
Chrysomelidae dan mempunyai daerah penyebaran di
Indonesia. Kumbang ini berwarna coklat kehitaman dengan
sayap bergaris kuning. Panjang kumbang 2 mm. Telur
diletakkan berkelompok pada kedalaman l-3 cm di tanah.
Panjang larva 3-4 mm. Pupanya berada pada kedalaman
tanah 5 cm. Daur hidupnya 3-4 minggu
Daun kubis yang terserang P. vittata berlubang-lubang
kecil. Larvanya seringkali merusak bagian dasar
tanaman dekat dengan permukaan. Tanaman inang P. vittata
adalah petsai, lobak, dan sawi.
Pengendalian P. vittata dapat dilakukan dengan
- Pemusnahan tanarnan yang terserang
- Penggunaan insektisida bila ditemukan gejala
serangan dan saat tanaman masih muda.
5. Spodoptera litura (F.)
Serangga hama ini dikenal dengan ulat grayak atau army
worm, termasuk ordo Lepidoptera, famili
Noctuidae dan mempunyai daerah penyebaran di
Indonesia. Telur S litura diletakkan secara berkelompok pada
permukaan bawah daun. Stadium telur 2-8 hari. Larva
berwarna keabu-abuan dengan panjang larva instar akhir 50mm.
Pupa berwarna coklat berada dalam tanah. Stadium pupa
9-10 hari. Ngengat berwarna agak keabu-abuan.
Larva S. litura memakan daun dan pucuk tanaman
kubis, sehingga daun transparan. Pada serangan berat
tinggal tulang daun. Tanaman inang S. litura adalah
kacang tanah, tembakau, bawang merah, dan ketela rambat.
Pengendalian S. litura dapat dilakukan dengan :
- Pergiliran tanaman dengan tanaman
buhan inang
- Penanaman serempak
- Pengolahan tanah yang baik untuk
mematikan larva/pupa dalam tanah.
- Pemusnahan kelompok telur dan larva
- Konservasi musuh alami seperti
penggunaan parasitoid telur Telenomus spodopterae Dodd
- Penggunaan insektisida bila telah
ditemukan gejala serangan.
6. Chrysodeixis chalcites (Esp.)
Serangga hama ini dikenal dengan ulat jengkal atau green
semilooper, termasuk ordo Lepidoptera, famili
Noctuidae dan mempunyai daerah penyebaran di
Indonesia. Telur C. chalcites diletakkan pada daun, berwarna
keputihan. Stadium telur 3-4 hari. Larvanya berwarna
hijau dengan stadium larva 14-19 hari. Pupanya di daun
dengan stadium 6-11 hari. Ngengat berwarna coklat tua.
Daun kubis yang terserang C. chalcites akan
tampak tinggal epidermis dan tulang daunnya. Tanaman inang
C. chalcites adalah kentang, jagung, tembakau, apel, kacang tanah,
rami, dan kacang hijau.
Pengendalian C. chalcites dapat dilakukan
dengan
- Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang
- Penanaman serempak
- Pemusnahan larva yang ditemukan
- Penyemprotan insektisida bila ditemukan gejala
serangan.
7. Helicoverpa armigera Hubn.
Serangga hama ini dikenal dengan penggerek tongkol
jagung atau corn earworm, termasuk ordo Lepidoptera,
famili Noctuidae dan mempunyai daerah penyebaran di
Indonesia.
Telur H armigera diletakkan satu per satu pada daun
kubis. Stadium telur 2-5 hari. Larvanya memakan
daun kubis dengan stadium larva 17-24 hari. Pupanya
terbentuk dalam tanah dengan stadium pupa 12-14 hari
Daun kubis yang terserang larva H. armigera berlubang-lubang.
Bila serangan cukup tinggi, banyak
daun kubis yang berlubang sehingga menurunkan kualitas
kubis.
Tanaman inang H. armigera adalah sorghum,
kentang, tomat, jagung, tembakau, kapas, dan kacangkacangan.
Pengendalian H. armegera dapat dilakukan dengan
- Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang
- Pemusnahan larva yang diambil
- Konservasi musuh alarm yaitu penggunaaan parasitoid
telur Trichogramma nana Zehntn.
8. Myzus persicae (Sulz)
Serangga hama ini dikenal dengan kutu daun persik atau
tobacco aphid termasuk ordo Homoptera,
famili Aphididae dan mempunyai daerah penyebaran di
Indonesia.
Nimfa dan serangga dewasa M persicae menyer ang
per tanaman kubis dengan cara menghisap
cairan daun kubis. Lamanya daur hidup berkisar 7-10
hari.
Daun kubis yang terserang M. persicae memperlihatkan
bercak coklat di sekitar tusukan
stiletnya. Bila serangan tinggi akan menurunkan
kualitas kubis. Tanaman inang M persicae adalah
tembakau, cabe, tomat, kentang, dan petsai.
Pengendalian M persicae dapat dilakukan dengan
- Konservasi musuh alarm seperti penggunaan predator Menochilus
sp. Dan kumbang Coccinellidae
- Penyemprotan insektisida sistemik bila ditemukan
gejala serangan.



